Jadi, rencana Tuhan seperti ini...
Hai, sudah sangat lama tidak menumpahkan isi fikiran dan hati disini. Sifat dasar manusia meninggalkan yang lama demi yang baru. Andai bisa diterapkan untuk urusan hati...ah tapi sayangnya sulit. Jikapun memang bisa, maka manusia tidak akan pernah tau rasanya berjuang, bertahan dan perlahan bangkit, bukan? Maka dari itu menyangkut urusan hati selalu akan berbeda. Rencana Tuhan itu memang sudah sangat sempurna, kawan.
Jadi, rencana Tuhan seperti ini...
Siapa sangka, yang yakin akan berakhir tragis. Siapa sangka yang bertahan akan menangis. Siapa sangka yang melawan, yang akan mengemis. Siapa sangka? Maka jangan berprasangka buruk. Berbaik sangkalah pada Tuhan. Karena pada akhirnya, yang tragis akan bahagia, yang menangis akan tertawa, yang mengemis akan kaya. Tuhan bukan hendak memberi sakit tapi Tuhan ingin siapapun belajar dari rasa sakit. Belajar cara bahagia, belajar indahnya tertawa, belajar menjadi 'kaya'. Jangan tanya bagaimana rasanya, sulit. Ya, belajar memang harus sakit dahulu seperti saat belajar berjalan setiap manusia akan terjatuh dulu baru bisa berjalan. Jangan takut, Tuhan memberi waktu maka dengan bertemankan waktu semua bisa. Belajar menikmati sakitnya, maka akan tau rasanya tawa dan bahagia :)
Jadi, rencana Tuhan seperti ini...
Sudah tidak ada lagi, semua sudah digariskan untuk tidak bersatu. Berbahagialah dengan apa yang telah Tuhan gariskan.
Siapapun yang membaca, tak mengapa jika tak suka.
Hanya ingin menutup kisah lama yang kini menjadi pengisi kotak kenangan. Tidak akan dihapus, biarlah menjadi bukti rencana Tuhan indah pada waktunya terhadap sepasang anak manusia yang tidak ditakdirkan bersama. Berbahagialah, Tuhan ingin kita bahagia :)
21 September 2008-01 Januari 2015
Pernah ada satu nama yang begitu mengisi bahagia dan menggores luka.
Pernah ada satu luka yang membuat dewasa.
Terimakasih, pangeran kecil :)