[Ask Dokter Ica] Program Internsip RSUD Petala Bumi Pekanbaru-Riau (Part 2)
By Ica Annajmi - 13:52
Welcome back to the topic! Yaps, ini adalah tulisan lanjutan dari pengalama si Ica menjalankan program internsip di RSUD Petala Bumi dan Puskesmas Rumbai. Kali ini kita akan bahas mengenai kehidupan internsip itu sendiri dan cerita dokter internsip bangsal.
Untuk kalian yang belum baca yang part 1, boleh di klik langsung link dibawah ini.
Untuk kalian yang belum baca yang part 1, boleh di klik langsung link dibawah ini.
Kehidupan Dokter Internsip
RSUD Petala Bumi
Oke masuk ke area
per-internsip-an! Here we go...
Dokter internsip yang telah
memilih wahana Petala Bumi akan mengalami perubahan urutan rotasi. Semestinya
adalah IGD-Bangsal-Puskesmas tetapi di Petala Bumi rotasinya menjadi
Bangsal-IGD-Puskesmas. Ini dikarenakan untuk memasuki IGD harus memiliki bekal
‘mengetahui seluk-beluk’ pekerjaan di Petala Bumi terlebih dahulu, terutama tau
bagaimana sistem kerja dan pelayanan di IGD. Soalnya dokter bangsal itu basecamp-nya di IGD jadi mau nggak mau selama jaga di bangsal akan berkontak juga dengan IGD. Apalagi yang dinas malam, bangsal dan IGD akan saling bahu membahu kerjasama.
Selama menjalankan internsip di RS Petala Bumi kita memiliki 2 pembimbing yang sudah ditunjuk oleh KIDI dan sudah menjalankan pelatihan sebagai pendamping (pembimbing) dokter internsip. Pendamping ini tugasnya adalah mendampingi, membimbing dan paling utama adalah tempatnya dokter internsip berkeluh kesah. Beliau-beliau adalah:
Selama menjalankan internsip di RS Petala Bumi kita memiliki 2 pembimbing yang sudah ditunjuk oleh KIDI dan sudah menjalankan pelatihan sebagai pendamping (pembimbing) dokter internsip. Pendamping ini tugasnya adalah mendampingi, membimbing dan paling utama adalah tempatnya dokter internsip berkeluh kesah. Beliau-beliau adalah:
dr. Haniza Rangkuti : Akrab
dipanggil ‘Bunda’. Beliau adalah pembimbing doksip stase Bangsal. Bundanya kita
semua, bunda yang sangat bijaksana, baik, suaranya melengking besar, keras tapi
hatinya lembut. Amat sangat keibuan, main support system-nya doksip
bangsal.
dr. Anggie S. Patria : Akrab
dipanggil kak Anggie, pembimbing doksip stase IGD. Layaknya peri, lembut tutur
kata dan perbuatan. Kadang suka bingung, kak Anggie ini apa pernah marah ya?
saking beliau baiknya, murah senyum dan segalanya buat doksip RS Petala Bumi.
Mengenai tugas secara garis besar
hampir sama dengan internsip manapun dan sesuai dengan apa yang telah dibekali
selama pembekalan Internsip.
=Dokter Bangsal=
Kelompokku adalah kelompok
bangsal pertama. Jadilah untuk 4 bulan pertama status kita menjadi dokter
bangsal. Kita semua sama sekali nggak punya bayangan gimana stase bangsal
sesungguhnya. Akhirnya setelah bertanya-tanya dengan senior terdahulu yang sebelumnya juga di
Petala Bumi, kurang lebih kita akhirnya mendapatkan gambaran.
Tugas doksip (dokter internsip, lelah nulis panjang hehe) sebagai dokter Bangsal akan sama seperti dokter bangsal pada umumnya yaitu berurusan dengan bangsal. Bangsal di Petala Bumi ini mudah banget dibaginya, lantai 2 dan lantai 3. Di lantai 2 selain ada bangsal khusus untuk pasien kelas 3, ruang kebidanan dan ruang rawat intensif, juga ada kamar operasi. Sementara lantai 3 khusus untuk kelas II-I-VIP dan ruang isolasi.
Tugas doksip (dokter internsip, lelah nulis panjang hehe) sebagai dokter Bangsal akan sama seperti dokter bangsal pada umumnya yaitu berurusan dengan bangsal. Bangsal di Petala Bumi ini mudah banget dibaginya, lantai 2 dan lantai 3. Di lantai 2 selain ada bangsal khusus untuk pasien kelas 3, ruang kebidanan dan ruang rawat intensif, juga ada kamar operasi. Sementara lantai 3 khusus untuk kelas II-I-VIP dan ruang isolasi.
Dinas bangsal dibagi menjadi 3
bagian, dinas pagi dimulai dari jam 07.30-14.00, dinas siang 14.00-21.00 dan
dinas malam dari 21.00-07.30. Berhubung kita 1 kelompok ada 7 orang, jadi tiap
dinas itu nggak bisa adil pembagiannya. Pastinya untuk dinas bangsal, dinas
paginya harus dua orang dokter. Soalnya pagi itu kerjanya banyak dan rada riweuh. Shift pagi akan dimulai dengan operan terlebih dahulu bareng yang jaga malem. Iya, ngoperin semua pasien yang ada
di rawat inap.
Banyak nggak? Tergantung banyak apa nggak pasien yang dirawat dan tergantung banyak yang perlu perhatian khusus apa nggak. Biasanya pasien yang kita operin berkisar nama, umur, diagnosa, terapi terbaru dan planing apa yang akan diberikan kepada pasien. Terkadang juga ada notes khusus tentang pasien tersebut. Oh iya, juga ngoperin jadwal operasi SC, soalnya doksip juga bagian resusitasi neonatus baru lahir (jika SpA-nya berhalangan hadir).
Banyak nggak? Tergantung banyak apa nggak pasien yang dirawat dan tergantung banyak yang perlu perhatian khusus apa nggak. Biasanya pasien yang kita operin berkisar nama, umur, diagnosa, terapi terbaru dan planing apa yang akan diberikan kepada pasien. Terkadang juga ada notes khusus tentang pasien tersebut. Oh iya, juga ngoperin jadwal operasi SC, soalnya doksip juga bagian resusitasi neonatus baru lahir (jika SpA-nya berhalangan hadir).
Setelah itu, doksip mulai keruangan dan nge-cek
kondisi pasien (terutama pasien yang perlu kontrol istimewa), nge-cek ada data
terbaru pasien (seperti hasil laboratorium terbaru, dll) yang keluar apa enggak sambil nungguin konsulen visite. Kalau
konsulennya mendadak berhalangan atau ada kegiatan, dokter internsip yang akan menggantikan visite pasien. Kemudian konsul via telfon untuk lanjutan terapi -apakah ada
tambahan atau terapi diteruskan- lalu dicatat di rekam medis pasien. Oh iya jangan lupa juga nge-cek jadwal SC dan bertanya apakah butuh doksip sebagai tim resusitasi neonatus (kali aja dokter SpA-nya bisa hadir, jadi nggak perlu bala bantuan doksip). Jadi untuk para doksip yang merindukan wangi-wangi OK, Petala
Bumi juga ada masuk OK-nya kok :p.
For your information guys, di RSUD Petala Bumi ini memiliki 2 dokter spesialis penyakit dalam (dr. Arjunaidi, SpPD dan dr. Silvi, SpPD), 3 dokter spesialis anak (dr. Evi SpA, dr. Effa, SpA dan dr. Arie, SpA), 2 dokter spesialis bedah (dr. Inzta Arbi, SpB dan dr. Iron, SpB), 3 dokter spesialis kandungan kebidanan (dr. Sari Rahmawati, SpOG, dr. Khairul, SpOG dan dr. Triadi, SpOG), 2 dokter spesialis paru (dr. Oktariani, SpP dan dr. Sri Melati Munir, SpP), 2 dokter spesialis saraf (dr. Dumaria Ruth, SpS dan dr. Riezky Valentina, SpS) serta ada dokter spesialis kulit dan kelamin, THT serta Mata. Hanya saja untuk 3 bidang terakhir itu pasiennya jarang, paling hanya pasien one day care post operasi.
Stase bangsal ini juga memberi
kesempatan lebih untuk para doksip yang berniat sekalian belajar persiapan
PPDS. Bagi yang mau ambil bedah, obsgyn, interna atau pediatrik para
konsulennya beberapa ada yang enak untuk diajak diskusi, lho. (for further
information, contact me privately guys!)
Disini kualifikasi kasus termasuk beragam, dari mulai SKDI 4, 3 dan 2. Kalo
SKDI 1 keseringan dirujuk ke RS tipe B.
Doksip bangsal juga ada kalanya
akan diminta bantuan oleh Bunda untuk mengisi Poli tindakan, jadi nanti kita
akan kolaborasi dengan doksip IGD akan buat jadwal jaga di Poli tindakan
(dipilih yang libur hari kedua). Poli tindakan ini wewenangnya Bunda tapi
belakangan kondisi Bunda sering tidak fit, jadi doksip yang akan standby menggantikan. Tugas doksip di poli tindakan itu seperti buat surat keterangan sehat, EKG, Nebulisasi dll.
Selain poli tindakan, kadang kita juga akan diminta bantuan untuk mengisi Poli Bedah, jika dokter spesialis belum hadir. Biasanya kita hanya akan memeriksa pasien yang kontrol luka operasi saja. Selebihnya ya tetap wewenang spesialis. Itu kenapa yang dinas pagi harus 2 orang, agar jika diminta bala bantuan turun ke Poli, bangsal nggak kosong.
Selain poli tindakan, kadang kita juga akan diminta bantuan untuk mengisi Poli Bedah, jika dokter spesialis belum hadir. Biasanya kita hanya akan memeriksa pasien yang kontrol luka operasi saja. Selebihnya ya tetap wewenang spesialis. Itu kenapa yang dinas pagi harus 2 orang, agar jika diminta bala bantuan turun ke Poli, bangsal nggak kosong.
Tanggung jawab doksip selama
dibangsal tidak hanya pasien dan poli, lho ya! Ada tanggung murni Internsip juga. Sebagai doksip jangan lupa bahwa
kita diharuskan menulis borang kasus dengan total ada 400 pasien. Kalo di
Petala Bumi kita bagi 2, 200 untuk pasien bangsal, 200 untuk pasien IGD. Jangan
lupa juga minta tanda tangan Bunda, soalnya bunda paling nggak suka kalo di
rangkap. Jadi harus diangsur-angsur.
Ops... satu lagi adalah laporan
kasus. Iya laporan kasus pasien selayaknya dulu yang sering dikerjain semasa
koas. Hehe. Kok masih ada laporan kasus sih, kan udah status dokter? Actually,
this one is one of the criteria for passing internship, hanya saja beda
rumah sakit, beda pembimbing maka akan beda juga ketentuannya. Ada yang hanya
buat laporan saja, ada yang hanya diskusi saja, ada yang pakai presentasi alias
nampil didepan semua orang. Petala bumi menganut yang terakhir.
But guys, seriously, it’s not
that scary. Enggak seserem itu, kok. Disini kita murni diskusi sebagai
teman sejawat dan sharing ilmu terbaru atau ilmu aplikatif-nya
bagaimana. Malah lebih banyak dapat masukan dari konsulen. Jadi, jangan takut
buat ambil kasus yang sering banget di temuin karena bakal dapat trik-trik
khusus.
Aku waktu di bangsal ambil kasus
Obsgyn (secinta itu sama obsgyn! Cinta!), tentang abortus imminens. Kenapa?
Karena kasusnya banyak dan kebanyakan tatalaksananya gk ‘jelas’ atau ‘nyata’
seperti textbook atau pedoman. Alhamdulillah dibimbing sama konsulen yang super
baik, dr. Triadi SpOG dan dapat bimbingan ekstra pula dari dr. Sari SpOG.
Ditambah lagi pembimbing yang super baik ini nyelipin jadwal presentasiku
sehari sebelum beliau pergi ke luar negeri (Japan if I’m not mistaken). Walopun maju laporan kasusnya post jaga malam dan untungnya saat itu jaganya bareng kak D. Alfiradhina (doksip bangsal) dan kak Egi (senior IGD) yang Alhamdulillah pengertian banget. Si Ica-nya jadi bisa persiapan maju keesokan harinya.
Detik-detik saat maju presentasi laporan kasus
muka sengaja di blur dikarenakan tidak layak pandang.
Pesanku, kejarlah presentasi ini
sebelum pindah ke IGD. Jangan ditunda, ntar malah susah ngatur jadwalnya lagi.
Kalau memang sudah dapat kasus, maju langsung. Ingat, ini adalah sharing
ilmu bukan untuk mengejar nilai. Ya karena form nilai juga tidak ada.
Tepat 4 bulan di bangsal dengan
terlalu banyak asam-manis-pahit-asinnya. Pernah bermasalah? Pasti dong pernah.
Sama siapa bermasalahnya? Hmm... (contact me for the detail). Memang
diakui tidak semudah itu bekerja dibangsal RS Petala Bumi sebagai dokter
internsip. Terkadang banyak sekali pertentangan dari sana sini. Namanya juga
kerja yang berhubungan dengan manusia. Someone ever told me something like
this,
“Kalo kerja sama manusia ya seperti itu, kita nggak bisa minta mereka berkata atau berlaku seperti apa yang kita mau. Kita nggak bisa berharap dan menuntut. Toleransi harus tinggi”.
The truest words I’ve ever heard!
Bener banget, ketika kamu bekerja dengan sesama manusia yang dengan
pola dan tingkah yang berbeda jangan berharap bahwa dia akan sepintar atau
segesit atau mungkin sesabar kamu. Kamu harus bisa menilai seseorang ini
bagaimana, karena how you treat someone is different to each other. Kalo
kamu gagal memahami manusia seutuhnya, gagal menerapkan prinsip toleransi dan
profesional, oh, atau katakanlah hanya mau disanjung dan dihormati. You
won’t get that. Hidup kamu yang ada hanya akan mengeluh dan selalu
mengeluh. Ketika kamu sudah bekerja sesuai dengan kompetensimu, alur yang
seharusnya dan ada pedoman, you deserved that honor. Remember guys,
you work on it, not gain it.
Buat pengalaman di IGD, berlanjut ke postingan berikutnya ya, guys! Kalo ada pertanyaan yang tidak jelas boleh tulis di kolom komentar ya. Terimakasih.
Buat pengalaman di IGD, berlanjut ke postingan berikutnya ya, guys! Kalo ada pertanyaan yang tidak jelas boleh tulis di kolom komentar ya. Terimakasih.
“No one is ever going to give you anything of value. You have to WORK for it, SWEAT for it, FIGHT for it. But there is far greater value in accomplishments you earn that accolades that are merely given to you. When you earn something, you never have to worry about justifying that you truly deserve it.”-Ronda Rousey
“Of course it’s hard, it’s supposed to be hard. If it were easy, everybody would do it. Hard is what makes it great” – A league of their own.
‘Cure sometimes, treat often, comfort always’ - Hippocrates
6 komentar
Serba serbu magang. ssemangaaat
ReplyDeleteApapun profesinya toleransi terhadap yg kain dan sikap profesional ya Mbak Ica :)
ReplyDeletesukses selalu...
Hai dr. Ica, salam kenal! Seru deh baca cerita intern. Lumayan yaa tugasnya dengan laporan 400 pasien. Makin banyak jam terbang dong. Have fun in medical life
ReplyDeleteAku tu penggemar drama dokter2 yg suka tayang di waku2 japan mbk, suka liat gtu kalau ada dokter yg gesit ada yg gak, suka gemes2 sendiri, apalagi di sunia nyata ya hehe. Moga sukses internsipnya :D
ReplyDeleteWah ... Tugasnya banyak ya. Meski asing dengan beberapa istilah di postingan ini, aku cuma bisa sampaikan : semangattt! ^^
ReplyDeleteSalam Kenal buat semua teman2 blogger pekanbaru
ReplyDelete